Friday, November 14, 2014

Kapan Konsisten Nulis?

Saya yakin, ini ga cuma terjadi pada saya. Hee.. karena permasalahan ini klasik banget, untuk para blogger khususnya. Nih >> 'Ga bisa konsisten menulis'. Setuju,kan? Entah itu perhari, perminggu, perbulan, pertahun [yang ini mah bukan konsisten] :(
Alasannya pun beragam, dan sekali lagi... masih klasik dan basi;
  • Ga dapat ide
  • Ga sempat nulis
  • Ga mood
  • Udah jadi nulis tapi berasa hasilnya jelek. Alhasil gagal posting juga
Udah sih gitu aja. Dan sekarang pun saya sedang mengalami poin pertama. ga dapat ide mau nulis apa. Jalan-jalan ke blog temen, udah... sepertinya harus jalan-jalan beneran. Heee

Buat teman-teman blogger yang mau sharing atau berbagi tips mengatasi masalah-masalah diatas silahkan comment ya.

Thursday, October 30, 2014

Emang Kenapa Kalau Cewek Ngerokok?

First of all, you have to know that, saya sendiri bukanlah seorang perokok. Pernah mencoba menghisap rokok, yap! Saya pernah. Tapi bersyukur, hanya sekedar mencoba rasanya apa, dan sama sekali tidak kecanduan. Dan sampai sekarang masih bertanya-tanya. Orang-orang yang bilang ga bisa kalau ga ngerokok sehari itu kenapa ya?

Terutama di Indonesia, dan lebih spesifiknya di daerah-daerah tertentu, dan dikalangan atau lingkungan tertentu, apabila ada seorang wanita yang merokok terlihat sangatlah tidak pantas. "Eh lihat deh, masa cewek ngerokok?" Kalau menurut saya, "lah terus kenapa?" Apa saya mendukung atau setuju cewek itu ngerokok?

Hee,, Pada dasarnya entah itu cowok ataupun cewek saya sama tidak setuju yg namanya rokok. Tapi yang jadi aneh, kenapa dimata kebanyakan masyarakat kita memadang, kalau yg ngerokok itu cowok biasa, sedangkan cewek ga biasa. Padahal, efek rokok itu, baik untuk cowok atau pun cewek sama buruknya!

Kenapa sudut pandang kita ga dirubah. Oh, atau lebih tepatnya disama ratakan saja. "Ih, cewek kok ngerokok?ga pantes banget" Sama, ketika kita melihat cowok ngerokok. Intinya, men-set pikiran ini, siapapun dia yang namanya ngerokok kaga ada baek-baeknye. Mulai dari diri kita sendiri, hingga seluruh masyarakat meyakini, siapapun yg ngerokok ga pantes!

Susah donk? Ya, saya pun masih berfikir realistis walaupun mungkin-mungkin saja. Kalau pun rokok itu memang tidak bisa dihilangkan, setidaknya angka para 'pembakar duit' itu bisa dikurangi. Salah satunya dengan cara ini, meyakini, siapapun yang merokok, ga ada pantes-pantesnya!

Cara Bersyukur Begitu?

Okeh, tulisan ini boleh dibilang tulisan yang mirip dengan tulisan saya >>Masa Duitnya Dibuang ke Tong Sampah<<  Baca aja. Moga manpaat *sundanya keluar :D

Pertama, mudah-mudahan kita jauh jauh dari golongan orang yang kufur nikmat. Aamiin

Misal, seorang petani butuh asupan air setiap hari untuk sawahnya. Sedangkan didaerah ia bercocok tanam, cukup sulit mendapatkan air. Lalu ada orang yang berbaik hati terus mengantarkan air untuk nya agar tanamannya tetap hidup dan bisa panen. Si petani berterimakasih sekali kepada si pembawa air. Hanya saja karena air yang dibawakan berlebih untuk tanamannya si petani membuang air yang tidak terpakai itu ke saluran got, karena ia pikir toh besok dibawakan air lagi kok.

Monday, March 24, 2014

Hebatnya Rasa Sayang

Hei hai hai.,., setelah lama tidak menulis halaman blog ini, now i come back :)

Let me Talking about love [again]...

Hari ini saya kembali melihat sebuah video dari youtube yang sebenernya sudah sekian kali saya tonton. Dan video itu yang mendorong saya untuk menulis disini. Entah kenapa saya tidak pernah bosan untuk menonton, menonton, dan kembali menontonnya.

Pertemuan yang tidak pernah direncanakan, bahkan kalau kita bilang pertemuan yang terjadi secara tidak disengaja. Dari sana tumbuh benih-benih rasa sayang dan cinta, begitu tulus. Tulus sampai apapun tingkahnya bisa membuat saling tersenyum bahagia, dan terpesona. Hingga setiap moment bahkan yang kecil tak ingin terlewatkan, di abadikan dalam helaian klise.

Hebatnya sebuah rasa sayang yang ada, membuat banyak hal tidak bisa dipikirkan menggunakan logika. Pengorbanan yang menurut logika tidak pernah masuk akal, bahkan logika bisa bilang itu adalah sesuatu yang bodoh selalu terbantahkan rasa yang ada dalam hati. Hati dan perasaan tak memerlukan suatu alasan yang cukup untuk membuatnya melakukan suatu pengorbanan untuk orang yang ia sayangi. Bahkan balik lagi, walaupun menurut logika itu bodoh dan tidak masuk akal.

Ya, saya tau tulisan ini tidak cukup bagus untuk mewakilkan apa yang digambarkan dalam video ini:



Jaga orang yang kamu sayangi. Tapi ingat... cinta pun tidak buta :D

Wednesday, November 6, 2013

Demo Buruh

Tulisan ini saya copy paste dari twitter-nya mas J. Beliau menyampaikan pandangannya tentang dampak demo buruh yang marak belakangan ini terjadi. Semoga kita bisa melihat dari sisi positifnya :)

1.Maraknya akhir2 ini, menuntut Upah Minimum, bahkan hingga 3,7 juta, patut kita renungkan. RT/CC ke semua karyawan.

2.Hari ini saya akan menyorot dari sisi buruh, besok dari sisi pengusaha. Pro & Kontra pasti akan ada. Renungkan saja..

3.Daripada Unjuk Rasa, Lebih Baik Buka Usaha atau jual gorengan/koran, di pinggir jalan..

4.Tunjukkan ketidakpuasan dengan karya bahwa Anda emang benar-benar mampu tanpa mereka..

5.Unjuk rasa itu melatih mental menuntut, menyalahkan, bukan mengoreksi diri..

6.Lebih baik mengasah diri agar lebih pantas mendapatkan angka yang dituntutkan..

7.Jadilah Karyawan Bermental Pengusaha, bukan bermental pengemis..

8.Seorang pengusaha sudah terbiasa oleh kondisi ketidakpastian. Kepada siapa mereka akan protes? Akankah mereka menuntut Allah >>

9."Yaa Allah, aku sudah bekerja cerdas, keras, tuntas, jujur, rajin ibadah, banyak sedekah, tapi kenapa rejekiku seret begini?"

10.Pertama: Itu namanya mempertanyakan ketentuan Allah. Kedua: toh gak akan dapat jawaban lisan.

11.Karena tak ada pilihan protes, mereka berdoa & memilih mencari jalan keluar, solusi dari permasalahan.

12.Alhasil: kreativitas bertumbuh, MENEMUKAN JALAN YANG TAK TERPIKIRKAN SEBELUMNYA, rejeki mengalir lagi, bahkan lebih lancar.

13.Coba Renungkan: Bukankah Allah berbicara kepadamu melalui kejadian2, seperti gaji yang tak mencukupi kebutuhanmu?

14…agar kamu menemukan 9 pintu rejeki yang lain yang telah dijanjikan? Agar punya banyak waktu u/ ibadah & keluarga?

15.Mungkin inilah saatnya titik balikmu. Jadilah pekerja yang kredibel atau keluar kerja dengan damai..?!

16.Aku tak tahu apa yang ada di benak BOS Pemilik Pabrikmu atau kondisi keuangan mereka sesungguhnya. Itu bukan urusanku.

17.Yg aku tau, saat kau Demo, mungkin kamu akan jadi pahlawan (sejenak) di depan buruh lainnya. Setelah itu pengusaha menandaimu.

Saturday, November 2, 2013

Perbedaan Itu Indah

Walau berbeda kita tetap satu

Hanya saja kebanyakan dari kita tidak terlalu menyukai adanya perbedaan, dengan berbagai alasan ini dan itu. Mencari kesamaan satu sama lain dan berfikir itu lebih baik. Oke lah,,, Saya pun tidak terlalu menyangkal alasan tersebut.

Namun alasan tersebut mungkin tidak selalu benar. Coba lihat keatas. Akan terasa indah dengan melihat langit cerah bersih dengan warna birunya. Akan menjadi ada hiasan, ketika diselingi dengan awan berwarna putih. Namun respon kita akan menjadi 'wooow', ketika warna pelangi, merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu  ikut ada diantara hiasan biru dan putih.

Lalu bagaimana dengan kehidupan sehari-hari kita? Apakah masih terlalu cerah dengan langit biru, atau sudah ditambah dengan hiasan putih? Atau juga sudah dibuat 'wooow' dengan tambahan pelangi di dalamnya?

Dan dengan segala perbedaan yang ada, bahkan cinta bisa turut hadir diantaranya :)

Thursday, October 3, 2013

Dia Menulis Dibawah Gelap, Ditengah Debu

Kejadiannya hari ini, baru saya temukan belum setengah jam yang lewat. Ketika saya dalam perjalanan pulang kerja. Dikawasan Jakarta Timur, ditengah jalan saya cukup kaget atau lebih tepatnya takjub dengan sebuah pemandangan.  Sampai - sampai saya putar arah lagi untuk melihat lagi sekaligus mengabadikan pemandangan ini.

Saya melihat seorang anak mungkin sekita enam atau delapan tahun, ditrotoar, persis ditepi jalan yang banyak kendaraan lalu lalang, sangat asyik duduk dekat gerobaknya, menulis disebuah buku. Entah apa yang ditulisnya, dan sesekali menghapus tulisannya yang salah. 

Hei, dia menulis hanya mengandalkan penerangan dari lampu kendaraan yang lalu lalang didekatnya.Karena memang tidak ada lampu penerangan lain disekitarnya. Persisi ditepi jalan yang penuh dengan polusi dan debu. Namun dia sama sekali tidak menjadikan itu sebuah halangan, bahkan alasan untuk tidak belajar. Ya, entah dia sekolah ataupun tidak, entah yang dia tulis itu apa, tapi saya sebut dia sedang belajar. Sungguh pemandangan yang membuat saya cukup terhenyak. 

 Ditengah fasilitas-fasilitas yang kita dapat lebih dari dia, sudahkah kita melebihi semangatnya untuk belajar??

Ditengah kenyamanan tempat belajar yang kita dapatkan, sudahkah kita lebih bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat?

Pertanyaan yang perlu kita jawab dalam masing-masing diri kita

(Sayang sekali, fotonya tdk cukup jelas krn menggunakan kamera hp)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wahai Tuhan yang Maha Agung, jadikan kami hamba-hamba Mu yang tak putus untuk mengucap rasa syukur atas segala nikmat
Wahai Tuhan Pemilik Ilmu Pengetahuan, jadikan kami hamba-hamba Mu yang bisa menerapkan  tiap tetes ilmu yang dicurahkan kepada kami hingga kami bisa menjadi manusia yang berguna, dan mampu saling berbagi ilmu satu sama lain

Aamiin