Wednesday, November 6, 2013

Demo Buruh

Tulisan ini saya copy paste dari twitter-nya mas J. Beliau menyampaikan pandangannya tentang dampak demo buruh yang marak belakangan ini terjadi. Semoga kita bisa melihat dari sisi positifnya :)

1.Maraknya akhir2 ini, menuntut Upah Minimum, bahkan hingga 3,7 juta, patut kita renungkan. RT/CC ke semua karyawan.

2.Hari ini saya akan menyorot dari sisi buruh, besok dari sisi pengusaha. Pro & Kontra pasti akan ada. Renungkan saja..

3.Daripada Unjuk Rasa, Lebih Baik Buka Usaha atau jual gorengan/koran, di pinggir jalan..

4.Tunjukkan ketidakpuasan dengan karya bahwa Anda emang benar-benar mampu tanpa mereka..

5.Unjuk rasa itu melatih mental menuntut, menyalahkan, bukan mengoreksi diri..

6.Lebih baik mengasah diri agar lebih pantas mendapatkan angka yang dituntutkan..

7.Jadilah Karyawan Bermental Pengusaha, bukan bermental pengemis..

8.Seorang pengusaha sudah terbiasa oleh kondisi ketidakpastian. Kepada siapa mereka akan protes? Akankah mereka menuntut Allah >>

9."Yaa Allah, aku sudah bekerja cerdas, keras, tuntas, jujur, rajin ibadah, banyak sedekah, tapi kenapa rejekiku seret begini?"

10.Pertama: Itu namanya mempertanyakan ketentuan Allah. Kedua: toh gak akan dapat jawaban lisan.

11.Karena tak ada pilihan protes, mereka berdoa & memilih mencari jalan keluar, solusi dari permasalahan.

12.Alhasil: kreativitas bertumbuh, MENEMUKAN JALAN YANG TAK TERPIKIRKAN SEBELUMNYA, rejeki mengalir lagi, bahkan lebih lancar.

13.Coba Renungkan: Bukankah Allah berbicara kepadamu melalui kejadian2, seperti gaji yang tak mencukupi kebutuhanmu?

14…agar kamu menemukan 9 pintu rejeki yang lain yang telah dijanjikan? Agar punya banyak waktu u/ ibadah & keluarga?

15.Mungkin inilah saatnya titik balikmu. Jadilah pekerja yang kredibel atau keluar kerja dengan damai..?!

16.Aku tak tahu apa yang ada di benak BOS Pemilik Pabrikmu atau kondisi keuangan mereka sesungguhnya. Itu bukan urusanku.

17.Yg aku tau, saat kau Demo, mungkin kamu akan jadi pahlawan (sejenak) di depan buruh lainnya. Setelah itu pengusaha menandaimu.

Saturday, November 2, 2013

Perbedaan Itu Indah

Walau berbeda kita tetap satu

Hanya saja kebanyakan dari kita tidak terlalu menyukai adanya perbedaan, dengan berbagai alasan ini dan itu. Mencari kesamaan satu sama lain dan berfikir itu lebih baik. Oke lah,,, Saya pun tidak terlalu menyangkal alasan tersebut.

Namun alasan tersebut mungkin tidak selalu benar. Coba lihat keatas. Akan terasa indah dengan melihat langit cerah bersih dengan warna birunya. Akan menjadi ada hiasan, ketika diselingi dengan awan berwarna putih. Namun respon kita akan menjadi 'wooow', ketika warna pelangi, merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu  ikut ada diantara hiasan biru dan putih.

Lalu bagaimana dengan kehidupan sehari-hari kita? Apakah masih terlalu cerah dengan langit biru, atau sudah ditambah dengan hiasan putih? Atau juga sudah dibuat 'wooow' dengan tambahan pelangi di dalamnya?

Dan dengan segala perbedaan yang ada, bahkan cinta bisa turut hadir diantaranya :)

Thursday, October 3, 2013

Dia Menulis Dibawah Gelap, Ditengah Debu

Kejadiannya hari ini, baru saya temukan belum setengah jam yang lewat. Ketika saya dalam perjalanan pulang kerja. Dikawasan Jakarta Timur, ditengah jalan saya cukup kaget atau lebih tepatnya takjub dengan sebuah pemandangan.  Sampai - sampai saya putar arah lagi untuk melihat lagi sekaligus mengabadikan pemandangan ini.

Saya melihat seorang anak mungkin sekita enam atau delapan tahun, ditrotoar, persis ditepi jalan yang banyak kendaraan lalu lalang, sangat asyik duduk dekat gerobaknya, menulis disebuah buku. Entah apa yang ditulisnya, dan sesekali menghapus tulisannya yang salah. 

Hei, dia menulis hanya mengandalkan penerangan dari lampu kendaraan yang lalu lalang didekatnya.Karena memang tidak ada lampu penerangan lain disekitarnya. Persisi ditepi jalan yang penuh dengan polusi dan debu. Namun dia sama sekali tidak menjadikan itu sebuah halangan, bahkan alasan untuk tidak belajar. Ya, entah dia sekolah ataupun tidak, entah yang dia tulis itu apa, tapi saya sebut dia sedang belajar. Sungguh pemandangan yang membuat saya cukup terhenyak. 

 Ditengah fasilitas-fasilitas yang kita dapat lebih dari dia, sudahkah kita melebihi semangatnya untuk belajar??

Ditengah kenyamanan tempat belajar yang kita dapatkan, sudahkah kita lebih bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat?

Pertanyaan yang perlu kita jawab dalam masing-masing diri kita

(Sayang sekali, fotonya tdk cukup jelas krn menggunakan kamera hp)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wahai Tuhan yang Maha Agung, jadikan kami hamba-hamba Mu yang tak putus untuk mengucap rasa syukur atas segala nikmat
Wahai Tuhan Pemilik Ilmu Pengetahuan, jadikan kami hamba-hamba Mu yang bisa menerapkan  tiap tetes ilmu yang dicurahkan kepada kami hingga kami bisa menjadi manusia yang berguna, dan mampu saling berbagi ilmu satu sama lain

Aamiin 


Saturday, September 28, 2013

Menulis Dengan Hati

Percakapan saya dengan salah seorang teman;
T: Lagi ngapain?
S: Lagi nyusun tulisan
T: Oh, emang untuk kerjaan?
S: Bukan, tulisan pribadi kok
T: Buat di blog maksudnya?
S: Lebihkurang begitu *sambil nyengir*. Lu punya blog ga?
T: Ga. Gua ga bisa ngarang soalnya

Well, itu potongan percakapan saya dengan seorang teman beberapa hari yang lalu. Saya bukan orang yang fanatik dengan blog. Tapi boleh ya saya disebut sebagai seorang blogger juga :D
Lalu, pandangan saya terhadap blog dan menulis?

Ya, saya juga termasuk orang yang sangat tidak pandai mengarang. Tingkat imajinasi yang tidak memadai untuk membuat sebuah karangan. Tapi, akan beda hasilnya, ketika sebuah tulisan yang kita buat diisi dengan ruh *ihiiy :P. Maksudnya, jangan jadikan menulis itu sebagai kerjaan mengarang. Menulislah sesuai dengan apa yang sedang kita rasakan dalam hati, menulislah sesuai seperti apa yang sedang ada dalam pikiran kita. Hasilnya, jari ini seolah akan terus bekerja untuk mengetik ataupun menulis. Jangan dibuat-buat, biarkan apa tertulisa apa adanya. Hanya yang perlu diperhatikan adalah etika penulisannya. Susunan kalimat, yang sebisa mungkin ketika orang lain yang membaca, akan ikut mengerti apa yang sedanga ada dalam perasaan atau pikiran kita.

Berdasarkan pengalaman, saya pernah memaksakan menulis tanpa mengikut sertakan persaan/pikiran. Tulisannya memang jadi, tapi entah kenapa tidak ada kepuasan disana, selalu merasa tulisan itu jelek. Bukan berarti ketika tulisan saya mengikut sertakan perasaan/pikiran itu jadi bagus, tapi saya merasa puas, dan saya merasa emosi yang sedang dirasakan itu benar-benar tersalurkan :)

Ketika tulisan saya bersangkut paut dengan masalah hati/perasaan, entah itu diri saya pribadi, ataupun itu orang lain biasanya saya tulis di http://hatiariefnurman.blogspot.com/  Jangan salah, ketika orang lain curhat, kita bisa ikut merasakan apa yang sedang dialaminya, itu juga bisa jadi bahan tulisan kita lho. Lalu, ketika tulisan itu mengenai opini saya terhadap sesuatu, saya biasa post di http://ariefbicara.blogspot.com/ dan ada beberapa blog lainnya :)

So, ayo ubah pandangan kita tentang menulis. Jangan jadikan lagi kalau menulis itu adalah  sebuah kegiatan mengarang
Happy blogging :D

Tuesday, September 24, 2013

Antara Gagal dan Sukses Itu Terhalang Dua Tembok

Tulisan ini saya buat, dengan harapan semoga ketika saya sedang down nanti, tulisan ini akan bisa ikut membantu saya kembali S.E.M.A.N.G.A.T :)  Syukur-syukur kalau teman-teman blogger bisa juga kembali bersemangat setelah membaca tulisan ini.

Ada kutipan yang menyatakan kalau 'Semua orang itu pasti ingin sukses, hanya saja tidak semua orang layak untuk menjadi sukses'
Kenapa, karena tidak semua orang mau membayar harga sukses tersebut. Harganya, entah itu suka atau duka, jatuh dan bangun, tangis dan tawa. Jalannya bisa saja setapak, terjal, berlubang, atau bahkan jurang. Harganya, adalah sebuah tempaan agar kita layak disebut sukses. Tempaan itu adalah proses. Dan proses itu sendiri membutuhkan waktu.

Albert Enstein adalah ilmuwan abad 20 yang terkenal dengan teori Relativitas. Bahkan dia adalah salah satu peraih Nobel. Namun, dibalik itu semua dia adalah seorang anak yang terlambat bicara dan juga mengidap autisme. Waktu kecilnya, dia juga suka lalai dalam pelajaran.

Thomas Alfa Edison melakukan ratusan bahkan hingga ribuan kali percobaannya sebelum ia bisa membuat sebuah lampu. Dibeberapa sumber disebutkan percobaannya mencapai 900 kali lebih sebelum lampu berhasil dibuat. Dimasa kecilnya, ia disebut sebagai anak yang sangat bodoh sampai-sampai ia dikeluarkan dari sekolahnya.

Seorang Kolonel Harland Sanders harus bereksperimen membuat resep ayam goreng yang lezat, dan bertubi-tubi (1009kali) mengalami penolakan hingga resep ayam gorengnya benar-benar diakui.

Ternyata, untuk menjadi sukses itu, perlu dua hal, pertama kemauan yang kuat, lalu diikuti dengan action bertubi-tubi.

Tidak hanya sekedar niat, tapi juga kemauan yang kuat. Sehingga ketika kita melakukan sesuatu tidak setengah-setengah karena kemauannya sudah sangat kuat. Menurut saya, kemauan itu sudah berada satu langkah, didepan niat. 

Action bertubi-tubi. Kenapa harus menggunakan kata bertubi-tubi? Kita lihat, berapa kali kegagalan Thomas Alfa Edison sebelum dia membuat sebuah Lampu? Berapa kali Sorang Kolonel Sanders harus menyodorkan resep ayam gorengya hingga akhirnya diakui?

Apakah perlu suatu hal yang disebut dengan kepintaran, atau bahkan jenius? Apalah artinya sebuah kepintaran tapi tidak diikuti dengan aksi nyata. Hasilnya akan nol besar, bukan?

Kita tidak pernah tau, di-action atau percobaan kita yang keberapa kita akan mencapai sesuatu yang kita inginkan. Hanya saja dengan melakukan action secara terus menerus, setidaknya kita sudah mengurangi jatah gagal kita, dengan kata lain, kita akan semakin dekat dengan keberhasilan :D. Setidaknya seperti itu lah yang dikatakan oleh akun twitter @Motivatweet 

Gagal dan Sukses Itu Terhalang Dua Tembok, itu adalah versi saya. Namun setiap orang pun bisa mendefinisikannya menurut sudut pandangnya pribadi. 

"Pemenang tidak pernah berhenti, dan mereka yang berhenti tidak akan pernah menang"

"Orang-orang tidak gagal, ia hanya berhenti untuk mencoba"

"He who asks is a fool for five minutes, but he who doesnt ask remains a fool forever"

Referensi:
http://www.catatanmotivasi.com/2010/11/kegagalan-bukan-akhir-dunia.html
http://www.glorianet.org/manati/934-thomas-alva-edison
http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/02/biografi-kolonel-harland-sanders.html

Saturday, September 21, 2013

Kenapa Egois Sekali?

Bukan kasus baru kalau kita menjumpai ibu kota tercinta, Jakarta selalu dihantui dengan macet. Sangking parah macetnya, banyak orang bilang, kalau warga Jakarta itu pada umumnya tua dijalan. Aduh, parah banget. Hal ini terjadi membludaknya kendaraan pribadi. Entah itu kendaraan roda empat, apalagi kendaraan roda dua.


Sejak beberapa tahun yang lalu, untuk mendukung transportasi massal, maka diadakanlah busway. Bahkan, untuk menarik banyak peminat warga jakarta menggunakan busway, maka dibuatkanlah jalur khusus dengan tujuan bebas hambatan, tidak terkena macet lagi.

Hanya saja, sangat disayangkan, (dengan maaf sebelumnya) pembuatan jalur busway ini harus dicemari oleh pengguna kendaraan pribadi yang egois. Bagaimana tidak egois? Sudahlah tidak mendukung untuk menggalakkan penggunaan transportasi masal, ditambah lagi menggunakan jalur yang seharusnya bukan haknya.

Ya,,, menggunakan kendaraan pribadi hak masing-masing orang. Saya pun, jujur, menggunakan kendaraan pribadi. Tapi, ayolah.... kita hormati para saudar-saudara kita yang menggunakan jalur khusus untuk transportasi umum. Semua dari kita mempunyai kepentingan masing-masing. Namun bukan berarti kita bebas melakukan apapun seenaknya.

Lho, jalur busway-nya lagi kosong kok!!
Saya rasa bukan masalah kosong atau tidak, tapi peraturannya adalah, selain kendaraan umum (Busway) tidak boleh masuk ke jalur tersebut. Bahkan, tidak jarang saya melihat, jalur kendaraan umum lancarpun, masih banyak yang tetap memilih jalur busway. Kenapa? Entahlah... saya tidak mengerti

Wednesday, May 22, 2013

Thanks and Care

Semoga tulisan ini akan terus menjadi pengingat bagi saya pribadi  :)


Ada dua hal yang ingin saya coba tuliskan, namun masih dalam konteks yang sama, maka saya buat dalam satu tulisan. Konteks ATITUDE. Lalu apa dua halnya? ‘Terimakasih, Peduli, Senyum dan Ramah’


Kehidupan kita ini, entah dibelahan mana pun, saya yakiiiin banget kalau ga akan mungkin kita bisa hidup seorang diri. Pasti banget butuh sama lingkungan sekitar. Entah itu orang, bahkan binatang dan tumbuhan pun ikut turun serta memberikan bantuan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hanya saja kadang kita lupa hal itu. Terlebih saat kita berada diposisi lebih dari yang lain. Seolah-olah hanya orang lainlah yang membutuhkan kita. Dan saat posisi kita yang lebih itu, ditolong oleh orang lain, we forget to thanks. Indonesianya #Terimakasih.


Untuk saya pribadi, ucapan #terimakasih itu adalah tanda kalau kita masih punya rasa menghargai akan sesama. Ucapan #terimakasih itu adalah tanda kalau kita punya etika yang baik. Dengan ber #terimakasih ga menurunkan harga diri kita kan? Sama sekali tidak menghinakan kita. 


Hanya saja, kadang kita berpikir ‘alah baru bantu gitu doank’, ‘lo ikhlas ga nolongin gua?’, ‘yg ada juga gue yg nolong dia’. Hei, siapa pun dia, orang ingin dihargai J


 And, what next…


Masih saling terkait tentang hal kita yang saling membutuhkan akan sesama. Di zaman yang semakin modern dan canggih, membuat rasa kepedulian, senyum dan ramah tamah ke lingkungan sekitar menurun. Apa lagi dikota-kota besar. Iya atau tidak, coba kita amati lagi. Ga usah jauh-jauh, diri kita aja deh.


Engga, gue peduli kok ke lingkungan sekitar! Yes, tapi lebih tepatnya saya ingin bilang apa kita peduli secara menyeluruh akan lingkungan kita? Maksudnya, sadar ga sih, kadang kita hanya peduli, murah senyum, bersikap ramah hanya kepada orang-orang tertentu saja. Sedangkan sikap ke orang lain, bahkan tidak jarang sangat ketus dan cuek.


Parahnya lagi, ada lho yang begitu murah senyum, sangat lembut terhadap pacar/pasangan nya. Sedangkan ke orang lain? Seolah-olah dunia hanya milik berdua dan orang lain hanya pelengkap yang tidak dibutuhkan. Parahnya lagi, sikap yang begitu santun terhadap pasangan sangat bertolak belakang terhadap orang tua kita sendiri. WeW!!!


Jadi, apa kita sudah menjadi pribadi yang menyenangkan secara menyeluruh? Perfect, pastinya tidak ada dari kita yang sempurna. Tapi kita juga perlu mengukur, seberapa jauh kita menyimpang dari kadar sempurna. Kalau terlalu jauh, kita perlu perbaiki lagi.

Pribadi yang menyenangkan itu, sangat penting bagi kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain


Keep smile :)

Up date:  
23.05.2013



Lebih kurang, video ini 'Thanks and Care' boleh jadi mencerminkan apa yang saya tuliskan diatas. Terutama 'Care'-nya. Indah dunia kalau begini jadinya :)

Monday, April 1, 2013

Tragedi Kelam Dibalik Perayaan April Mop

1.  Ternyata masih banyak dari kita yang belum tau sejarah awal dari perayaan April Mop #antiAprilMop

2. Nyatanya, masih banyak dari kita (khususnya umat Islam) ikut melakukan 'ritual' April Mop, dan menganggapnya benar-benar lelucon #antiAprilMop

3. Padahal, tragedi tragsi yg memilukan awal dari lahirnya April Mop #antiAprilMop

4. Pembantaian ribuan umat Islam oleh kaum kafir yang terjadi di Spanyol pada tahun 1487M / 892H #antiAprilMop

5. Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol mulai tumbuh menjadi negeri yang makmur #antiAprilMop

6. Tidak hanya di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Prancis #antiAprilMop

7. Karena sikap pemimpin Islam yang baik dan rendah hati, masyarakat Spanyol mulai menerima dan memluk Islam dengan Ikhlas dan tulus #antiAprilMop

8. Mereka mempraktekkan ajaran Islam kedalam kehidupan sehari-hari #antiAprilMop

9. Tidak hanya membaca, tapi juga hidup berdasarkan Al - Quran #antiAprilMop

10. Keadaan yang tentram dan damai berlangsung lebih kurang selama 6 abad lamanya #antiAprilMop

11. Kaum kafir yang disekitar Spanyol terus mencoba menjatuhkan Islam #antiAprilMop

12. Mereka mengirimkan minuman keras secara diam2. Mempengaruhi kaum muda untuk bernyanyi ketimbang membaca Al-Quran #antiAprilMop

13. Mengirim ulama-ulama palsu demi menciptakan perpecahan atar umat Islam #antiAprilMop

14. Sayangnya usaha mereka membuahkan hasil. Spanyol dapat direbut oleh kaum kafir #antiAprilMop

15. Pasukan kafir menyerang dengan membabi buta. Penduduk sipil, orang tua, anak kecil dan wanita dibantai #antiAprilMop

16. Grenada adalah daerah terakhir yang mereka taklukkan. Umat Islam yang tersisa bersembunyi didalam rumah-rumah mereka #antiAprilMop

17. Kaum kafir mengeluarkan pengemuman, bahwa kaum muslim yang tersisa dapat meninggalkan Spanyol dengan aman menggunakan kapal yg telah disiapkan #antiAprilMop

18. Walau menaruh kecurigaan atas kaum kafir, namun setelah diperlihatkan kapal yang ada didermaga, mereka percaya #antiAprilMop

19. Keesokan harinya bertepatan pada tanggal 1 April, ribuan umat Islam berkumpul didermaga. Beberapa tetap memilih tinggal #antiAprilMop

20. Kaum kafir dengan cepat menggeledah dan membakar rumah-rumah kaum muslim #antiAprilMop

21. Termasuk kapal yang akan membawa mereka keluar Spanyol, juga ikut dibakar #antiAprilMop

22. Dengan satu teriakkan pemimpin kafir, tentara kafir mulai membantai umat muslim yang tersisa tanpa ampun #antiAprilMop

23. Darah ada dimana-mana, laut yang tadinya biru, berubah menjadi merah kehitam-hitaman #antiAprilMop

24. Kaum kafir menganggap ini adalah  sebuah lelucon #antiAprilMop

25. Inilah yang kemudian, dunia Kristen mulai di peringati sebagai hari boleh berbohong (The April's Fool Day) #antiAprilMop

26. Bagi umat kristiani peringatan April Mop adalah hari kemenangan atas dibunuhnya umat muslim lewat cara penipuan #antiAprilMop

27. Lalu apa pantas, kita yang umat muslim ikut merayakan tradisi ini?? #antiAprilMop 

Wednesday, February 6, 2013

Masa Duitnya Dibuang Ke Tong Sampah?

Hai bloggers... Yuk kita bicara lagi :)

Kali ini bicara tentang makan.. wuiiii.... laper donk!! Hihi.,. bukan. Lebih tepat nya kita ga bicara soal makanannya, tapi apa yang kita lakuin terhadap makanan kita tersebut.Maksudnya apa sih?

Gini gini... saya coba sampaikan dengan ilustrasi yang pernah beberapa kali alami.
Sempat beberapa kali saya bareng teman-teman, atau pacar :) [senyum malu] jalan ke mall atau kemana lah itu. Terus selanjutnya kita mampir buat isi perut. Awalnya sih biasa-biasa aja. Semua berjalan normal apa adanya *alah...
Hampir selesai makan, terkadang ada yg celetuk "Buset rif, lu laper atau doyan? Piringnya ampe bersih gitu!" nyengir tanpa rasa bersalah.
Saya sih ga marah, tapi saya biasanya jawab "Lah?emangnya kenapa. Ini kan buat dimakan, bukan buat dipajang. Apalagi disisain. Belinya toh pakai uangkan? Kalau makan nyisa itu sama aja artinya lu buang duit ke tong sampah!! Udah kaya lu?" sambil nyengir seneng :D  

Well, mungkin ada yg berpendapat, alah arief lebay bgt. Segitu doank kok.... Tapi sorry, mungkin buat yg lain sepele. Tapi buat saya, itu sensitif banget. Ngelihat yg kayak gitu bisa buat saya kesel, bahkan sampai mood berubah jadi jelek. I dont know why, tapi itu sering terjadi.

Pertama, bisa dikasih makan itu anugerah dari Sang Maha Pemberi Rezeki kan? Menghabiskan makanan itu tanpa sisa, termasuk salah satu ungkapan syukur kita atas nikmatnya bukan?!! Mau besok-besok kita ga dikasih makan lagi oleh NYA?

Kedua, apapun itu, kita beli makan pakai uangkan? Gini, kita punya sejumlah uang. Terus kita laper. Artinya kita mesti convert uang ke bentuk makanan. Terus kita makan nyisa, artinya harus dibuang. Ga ada lho yg mau dikasih makanan sisa. Kalo ada yg jawab "Ada kok!!" Sekarang saya balik tanya, Anda mau dikasih makanan sisa?" :D
Nah artinya, makanan sisa tadi dibuangkan? Masuknya ke tong sampah. Coba, makanan tadi di convert lagi kedalam bentuk uang. Berapa uang yg kita buang? Udah kaya? Kalau pun udah kaya, sombong amit? :)

Nyem...sorry, kalo yg makan bareng saya, terus nyisa. Saya rada bawel buat suruh habisin, bahkan ampe dipelototin.hee... Saya pribadi lebih rela dibilang rakus, dari pada harus nyisain makanan. Gampang bgt orang-orang bilang kenyang sebagai alasan ga mau lagi habisin tu makanan. Atau bisa juga kan, minta dikurangin porsinya, jadi ga perlu nyisain makanan.

"Alah, sok iye lu rif....". "Emang ga iye iye bgt, tapi setidaknya saya coba pandai bersyukur atas rezeki NYA :)"

Yuk jangan buang lagi uang ke tong sampah :)

Sunday, February 3, 2013

Satu Menjelma Sejuta, Mengalahkan Dua Tiga Lainnya

Well, blogger... kalau tidak salah, ini kali ke duanya saya menulis tentang cinta di halaman 'Silahkan Bicara'. Selebihnya ya seputaran sosial dan lingkungan. Kenapa bicarakan tentang cinta?entahlah, ga ada alasan khusus. tiba-tiba tadi saat kerja terlintas begitu saja, dan sepulangnya saya coba tuliskan.

Nah, bicara tentang rasa yang baru muncul, saat kita dekat dengan seseorang. Sering ga sih, atau setidaknya pernah kali ya kita ngerasain saat kita baru-baru dekat dengan sesorang, lawan jenis tentunya. Kita merasakan sesuatu rasa yg berbeda. Rasa... lebih nyaman saat berada dekat dengannya. Rata-rata, perasaan nyaman itu benih benih rasa yang akan muncul di hati. Bila berlanjut, benih cinta pun akan bermekaran merajai hati. #ihiiy  :)

Segitu merajainya, keputusan gegabah muncul. Rasa nyaman yg muncul, satu menjelma menjadi sejuta alasan untuk memutuskan dialah cinta dan jodoh ku. Dua, tiga alasan lainnya untuk menahan hati akan rasa yang baru saja muncul, terkalahkan.

Lho, kenapa mesti ditahan-tahan?

Pertanyaannya saya jawab dengan satu pertanyaan.
Apakah rasa nyaman yang kita rasakan saat bersamanya saat ini dapat bertahan hingga esok, lusa, sebulan, setahun, bahakan hingga usia beranjak senja nanti, atau lenyap setelah mengenalnya utuh satu paket (baik dan buruknya i mean) ?

Selamat menata hati blogger :D