Kejadiannya hari ini, baru saya temukan belum setengah jam yang lewat. Ketika saya dalam perjalanan pulang kerja. Dikawasan Jakarta Timur, ditengah jalan saya cukup kaget atau lebih tepatnya takjub dengan sebuah pemandangan. Sampai - sampai saya putar arah lagi untuk melihat lagi sekaligus mengabadikan pemandangan ini.
Saya melihat seorang anak mungkin sekita enam atau delapan tahun, ditrotoar, persis ditepi jalan yang banyak kendaraan lalu lalang, sangat asyik duduk dekat gerobaknya, menulis disebuah buku. Entah apa yang ditulisnya, dan sesekali menghapus tulisannya yang salah.
Hei, dia menulis hanya mengandalkan penerangan dari lampu kendaraan yang lalu lalang didekatnya.Karena memang tidak ada lampu penerangan lain disekitarnya. Persisi ditepi jalan yang penuh dengan polusi dan debu. Namun dia sama sekali tidak menjadikan itu sebuah halangan, bahkan alasan untuk tidak belajar. Ya, entah dia sekolah ataupun tidak, entah yang dia tulis itu apa, tapi saya sebut dia sedang belajar. Sungguh pemandangan yang membuat saya cukup terhenyak.
Ditengah fasilitas-fasilitas yang kita dapat lebih dari dia, sudahkah kita melebihi semangatnya untuk belajar??
Ditengah kenyamanan tempat belajar yang kita dapatkan, sudahkah kita lebih bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat?
Pertanyaan yang perlu kita jawab dalam masing-masing diri kita
(Sayang sekali, fotonya tdk cukup jelas krn menggunakan kamera hp)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wahai Tuhan yang Maha Agung, jadikan kami hamba-hamba Mu yang tak putus untuk mengucap rasa syukur atas segala nikmat
Wahai Tuhan Pemilik Ilmu Pengetahuan, jadikan kami hamba-hamba Mu yang bisa menerapkan tiap tetes ilmu yang dicurahkan kepada kami hingga kami bisa menjadi manusia yang berguna, dan mampu saling berbagi ilmu satu sama lain
Aamiin