Bukan kasus baru kalau kita menjumpai ibu kota tercinta, Jakarta selalu dihantui dengan macet. Sangking parah macetnya, banyak orang bilang, kalau warga Jakarta itu pada umumnya tua dijalan. Aduh, parah banget. Hal ini terjadi membludaknya kendaraan pribadi. Entah itu kendaraan roda empat, apalagi kendaraan roda dua.
Sejak beberapa tahun yang lalu, untuk mendukung transportasi massal, maka diadakanlah busway. Bahkan, untuk menarik banyak peminat warga jakarta menggunakan busway, maka dibuatkanlah jalur khusus dengan tujuan bebas hambatan, tidak terkena macet lagi.
Hanya saja, sangat disayangkan, (dengan maaf sebelumnya) pembuatan jalur busway ini harus dicemari oleh pengguna kendaraan pribadi yang egois. Bagaimana tidak egois? Sudahlah tidak mendukung untuk menggalakkan penggunaan transportasi masal, ditambah lagi menggunakan jalur yang seharusnya bukan haknya.
Ya,,, menggunakan kendaraan pribadi hak masing-masing orang. Saya pun, jujur, menggunakan kendaraan pribadi. Tapi, ayolah.... kita hormati para saudar-saudara kita yang menggunakan jalur khusus untuk transportasi umum. Semua dari kita mempunyai kepentingan masing-masing. Namun bukan berarti kita bebas melakukan apapun seenaknya.
Lho, jalur busway-nya lagi kosong kok!!
Saya rasa bukan masalah kosong atau tidak, tapi peraturannya adalah, selain kendaraan umum (Busway) tidak boleh masuk ke jalur tersebut. Bahkan, tidak jarang saya melihat, jalur kendaraan umum lancarpun, masih banyak yang tetap memilih jalur busway. Kenapa? Entahlah... saya tidak mengerti
Beuuhhh, saya sebagai warga Jakarta sangat mendukung transportasi umum tapi ya tapi mobil semakin banyak, ibaratnya di jalanan kaya showroom mobil alhasil macet mulu -___-
ReplyDeleteHaha.. saya juga mendukung transportasi umum. Sebagai wujudnya nyata dukungan kita sebagai warga Jakarta, ya tidak menggunakan jalur khusus transportasi umum tersebut. Setuju kak? ;)
Delete