Tuesday, September 24, 2013

Antara Gagal dan Sukses Itu Terhalang Dua Tembok

Tulisan ini saya buat, dengan harapan semoga ketika saya sedang down nanti, tulisan ini akan bisa ikut membantu saya kembali S.E.M.A.N.G.A.T :)  Syukur-syukur kalau teman-teman blogger bisa juga kembali bersemangat setelah membaca tulisan ini.

Ada kutipan yang menyatakan kalau 'Semua orang itu pasti ingin sukses, hanya saja tidak semua orang layak untuk menjadi sukses'
Kenapa, karena tidak semua orang mau membayar harga sukses tersebut. Harganya, entah itu suka atau duka, jatuh dan bangun, tangis dan tawa. Jalannya bisa saja setapak, terjal, berlubang, atau bahkan jurang. Harganya, adalah sebuah tempaan agar kita layak disebut sukses. Tempaan itu adalah proses. Dan proses itu sendiri membutuhkan waktu.

Albert Enstein adalah ilmuwan abad 20 yang terkenal dengan teori Relativitas. Bahkan dia adalah salah satu peraih Nobel. Namun, dibalik itu semua dia adalah seorang anak yang terlambat bicara dan juga mengidap autisme. Waktu kecilnya, dia juga suka lalai dalam pelajaran.

Thomas Alfa Edison melakukan ratusan bahkan hingga ribuan kali percobaannya sebelum ia bisa membuat sebuah lampu. Dibeberapa sumber disebutkan percobaannya mencapai 900 kali lebih sebelum lampu berhasil dibuat. Dimasa kecilnya, ia disebut sebagai anak yang sangat bodoh sampai-sampai ia dikeluarkan dari sekolahnya.

Seorang Kolonel Harland Sanders harus bereksperimen membuat resep ayam goreng yang lezat, dan bertubi-tubi (1009kali) mengalami penolakan hingga resep ayam gorengnya benar-benar diakui.

Ternyata, untuk menjadi sukses itu, perlu dua hal, pertama kemauan yang kuat, lalu diikuti dengan action bertubi-tubi.

Tidak hanya sekedar niat, tapi juga kemauan yang kuat. Sehingga ketika kita melakukan sesuatu tidak setengah-setengah karena kemauannya sudah sangat kuat. Menurut saya, kemauan itu sudah berada satu langkah, didepan niat. 

Action bertubi-tubi. Kenapa harus menggunakan kata bertubi-tubi? Kita lihat, berapa kali kegagalan Thomas Alfa Edison sebelum dia membuat sebuah Lampu? Berapa kali Sorang Kolonel Sanders harus menyodorkan resep ayam gorengya hingga akhirnya diakui?

Apakah perlu suatu hal yang disebut dengan kepintaran, atau bahkan jenius? Apalah artinya sebuah kepintaran tapi tidak diikuti dengan aksi nyata. Hasilnya akan nol besar, bukan?

Kita tidak pernah tau, di-action atau percobaan kita yang keberapa kita akan mencapai sesuatu yang kita inginkan. Hanya saja dengan melakukan action secara terus menerus, setidaknya kita sudah mengurangi jatah gagal kita, dengan kata lain, kita akan semakin dekat dengan keberhasilan :D. Setidaknya seperti itu lah yang dikatakan oleh akun twitter @Motivatweet 

Gagal dan Sukses Itu Terhalang Dua Tembok, itu adalah versi saya. Namun setiap orang pun bisa mendefinisikannya menurut sudut pandangnya pribadi. 

"Pemenang tidak pernah berhenti, dan mereka yang berhenti tidak akan pernah menang"

"Orang-orang tidak gagal, ia hanya berhenti untuk mencoba"

"He who asks is a fool for five minutes, but he who doesnt ask remains a fool forever"

Referensi:
http://www.catatanmotivasi.com/2010/11/kegagalan-bukan-akhir-dunia.html
http://www.glorianet.org/manati/934-thomas-alva-edison
http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/02/biografi-kolonel-harland-sanders.html

2 comments:

  1. intinya ga ada kesuksesan yang instan semua perlu usaha dan pengorbana, nice post bro

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju bgt... yuk kita usahkan yang maksimal untuk sukses
      Thanks bro :D

      Delete