Wednesday, March 16, 2011

Buang Sampah Pada Tempatnya

Kalimat ini sangat sering kita jumpai. "Dilarang Membuang Sampah di Area Ini" atau "Terima Kasih Untuk Tidak Membuang Sampah di Area Ini" Hal yg menarik untuk saya pribadi, dan mungkin benar-benar saya sadari beberapa saat yg lalu saat kembali melihat tulisan itu di sebuah tempat. Tulisan tersebut dipampang di tempat dimana biasanya sampah dibuang oleh kebanyakan orang. Walau kadang tidak ada wadah penampungan sampah, tapi secara tidak langsung karena kebiasaan masyrakat setempat membuang sampah ditempat tersebut, jadilah itu tempat pembuangan sampah tetap. Dan setelah sekian lama itu terjadi, baru lah kata-kata "Dilarang Membuang Sampah di Area Ini" Kenapa yah? dan kata-kata itu sama sekali tidak dihiraukan. Buktinya, tetap saja sampah-sampah terus dibuang ketempat itu.
Dalam blog "Silahkan Bicara"  saya ini, saya mencoba selalu mengajukan solusi untuk setiap masalah yang saya sodorkan. Begitu juga kali ini. Saya mencoba mengajukan sebuah solusi, yang kira-kira bisa secepat mungkin untuk direalisasikan berharap pemecahan masalah secepatnya. Tentu saja  setiap solusi tidak lah sempurna. Karena saya pun adalah manusia biasa. Jadi juga membutuhkan pendapat tambahan lain yg mendukung.

Untuk masalah ini, saya berfikir, bagaimana kalau dari pemerintah pusat untuk untuk umumnya, pemerintah daerah khususnya untuk mewajibkan warganya untuk membuat tong sampah di depan halamannya. Disini saya tekankan setiap pemilik rumahlah yg membuat atau menyediakan tempat sampah itu sendiri. Kenapa? Agar jangan sampai ada statement yg mengatakan penyediaan tong sampah itu kan besar. Tapi kalau setiap rumah yg bertanggung jawab menyediakan?jadi ringan donk. Untuk bangunan seperti perkantoran atau gedung yg berada di pinggiran jalan yg banyak dilalui orang, wajib  menyediakan tong sampah nya lebih dari satu. Jumlah pastinya disesuaikan dengan kebutuhan nanti. Dengan demikian, bisa dibayangkan, akan cukup memadainya tong sampah yang ada. Penyediaan tong sampah disetiap rumah atau perkantoran ini juga punya sasaran pada pejalan kaki juga. Karena tong sampah tadi diletakkan dekat jalur pejalan kaki. Tentunya diatur agar juga tidak merusak pemandangan, dan jalur pejalan kaki.Karena saya pribadi merasakan, tidak ingin membuang sampah sembarangan saat berjalan. Tapi karena kurang fasilitas kurang memadai?harus memasukkan sampah itu dulu ke dalam tas. tapi kalau sampahnya tidak memungkinkan dimasukkan terlebih dahulu ke tas?gimana?

Nah, sekarang timbul masalah. Kalau sudah tersedia tong sampah, dan sudah dibuang ketempatnya. Bagaimana pendistribusiannya ke TPA? Saya yakin umumnya hampir setiap daerah sudah mempunyai truk pengangkut sampah, walau belum tentu memadai. Itu yang harus diberdayakan secara maksimal terlebih dahulu. Selanjutnya, saya sering melihat setiap pagi atau sore atau juga kadang malam ada petugas yang menyapu lingkungan khususnya dijalan raya. Sebagian dari mereka dialih fungsikan ikut menjadi petugas yg mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah, gedung ke gedung. Tinggal sarana transportasinya. Ini yang dibutuhkan dukungan dari pemerintah. Mungkin tidak perlu langsung truk yang harganya cukup mahal. Cukup dengan bak yang berukuran sedang saja dulu yg bisa ditarik dengan motor. Sekarang sudah banyak beredar kan motor model seperti itu buatan China. Harganya pun relatif murah.

Setelah dukungan dari pemerintah, sekarang yang tidak kalah penting nya adalah dukungan dari masyarakatnya sendiri. Ayo!! Kita tidak akan bisa lebih baik kalau terus mengikuti kebiasaan lama, yang kadang jelas-jelas tidak baik. Kita bersihkan lingkungan kita sendiri. Jangan lagi buang sampah sembarangan.

Mungkin kita belum bisa sebaik masayarakat luar, yang sampai memisahkan sampah organik dan non organik dan segala macam sampahnya. Karena pengetahuan masyarakat secara umum pun belum begitu mengerti dengan baik untuk itu. Tapi tidak apa menurut saya untuk permulaan ini. Sambil berjalan kita bisa berikan penyuluhan secara berlanjut dan terus berbenah.

Hal yang saya rasa sulit adalah hukuman bagi yg melanggar. yaitu membuang sampah disembarang tempat. Karena setahu saya belum ada petugas patroli yg bisa mengawasinya. Kalaupun dibentuk, tentu membutuhkan dana yg cukup besar. Belum lagi apa sanksi yg akan diberikan. Untuk itu sejauh ini saya hanya bisa menghimbau. Mari kita sama-sama menciptakan lingkungan kita yang lebih baik, lebih bersih.

No comments:

Post a Comment